Ada dari teman-teman yang belum mengenal kata Sushi (寿司) ? Makanan
yang berasal dari Jepang ini telah menarik perhatian masyarakat dunia terutama
di Indonesia sendiri. Selain memiliki bentuk yang cantik, kepopuleran sushi ini
disebabkan karena makanan ini juga memiliki kandungan gizi yang sehat.
Namun, pada
awalnya, sushi di Indonesia sangat sulit untuk didapat. Selain karena sulit
untuk membuatnya, sebagian bahan harus diimpor, dan masih sedikitnya
ketertarikan masyarakat pada sushi. Saya sendiri pada awalnya enggan untuk
mencoba sushi karena ada sebagian sushi yang mentah ataupun setengah matang.
Namun seiring dengan waktu, semakin banyak orang yang mencoba sushi, saya
pun jadi ingin mencoba bagaimana rasanya makanan populer Jepang ini. Dan sushi tak seperti
yang saya pikirkan sebelumnya. Rasa nasi sushi yang khas dengan rasa asamnya
itu, membuat saya ingin menyantap sushi setiap hari :).
Sekarang, sushi segar dapat kita temukan dimana-mana mulai
dari restoran sampai supermarket dan gerai-gerai makanan cepat saji. Sushi
disajikan dalam acara pesta besar dan juga hingga acara temu keluarga
kecil-kecilan. Para turis yang khawatir dengan cita rasa serta kandungan bahan
hidangan lokal, memilih mengunjuni restoran sushi yang lebih familiar dengan
lidah mereka. Singkatnya, sushi telah menjelma menjadi makanan sehat, aman, dan
sedap yang menjadi pilihan generasi sekarang.
Dalam rangka mata kuliah Nihon Bunka Taiken, saya dan
teman-teman dari Sastra Jepang Bina Nusantara, berkunjung ke Sushi Tei, sebuah
restoran sushi ternama di Indonesia. Di Sushi Tei, kami diperkenalkan berbagai
macam jenis sushi dan juga cara membuat sushi tersebut. Pada kesempatan kali
ini, saya tidak akan membahas jenis-jenis sushi ataupun cara membuatnya, tetapi
saya lebih tertarik untuk membahas pelengkap-pelengkap sushi yang ada di meja
restoran Sushi Tei. Saya sendiri hanya mengenal beberapa jenis dari pelengkap
sushi ini dan kurang mengetahui apa saja fungsi pelengkap ini. Oleh karena itu,
setelah mencari pembahasan dari berbagai sumber, inilah yang dapat saya
jabarkan.
Bumbu-bumbu pelengkap sushi adalah sebagai berikut:
Wasabi
Wasabi adalah bahan makanan pokok yang digunakan dalam menu
sushi dan biasanya dipasangkan dengan kondimen lain seperti jahe, togarashi. Wasabi satu jenis dari
sayuran seperti lobak dan sawi. Di Jepang wasabi biasa diolah dengan cara
diparut karena bagian tumbuhan wasabi diambil dari akar. (Sushi Tei Indonesia)
Wasabi berwarna hijau. Rasa dan aromanya yang kuat menohok
hidung. Biasanya berbentuk pasta, wasabi merupakan akar tanaman keluarga kubis
yang mirip dengan horse radish (semacam tanaman lobak). Wasabi sering dijodohkan
dengan sushi atau sashimi.
Sedikit saja wasabi mampu melambungkan cita rasa sepotong
sushi dari yang luar biasa menjadi luar biasa. Bila Anda tidak ingin
menambahkan wasabi pada sushi, sisihkan sedikit ke bagian pinggir hidangan.
Alternatif lain, sajikan sushi bersama sedikit shouyu, atau campuran wasabi dan
shouyu. Wasabi instan memiliki banyak variasi, sangat mungkin untuk menemukan
pasta wasabi yang mengandung wasabi murni, tapi kebanyakan berbahan dasar horse
radish. Oleh karena itu, pilihlah wasabi yang terbaik atau buatlah sendiri.
Gari
Selain wasabi, saat makan sushi biasanya ditemani bumbu
berwarna merah muda. Namanya gari. Gari merupakan potongan tipis akar jahe yang
dibuat acar dengan cuka secara alami berubah menjadi merah jika diacarkan dalam
bentuk segar. Gari digunakan sebagai penyegar di antara potongan sushi. Seperti
juga wasabi, gari berguna juga sebagai antibakteri, sehingga aman memakan ikan
mentah, meski dulu belum ada teknik lemari pendingin. Selain itu bersama wasabi
pasta, potongan tipis gari dibentuk cantik hingga bisa menjadi hiasan.
Shichimi Togarashi
Shichimi togarashi yang aslinya berasal dari China,
berkembang dan bertahan selama bertahun-tahun menjadi ramuan rempah-rempah
Jepang. Bahannya berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga
tidak ada datu pun resep yang sama. Bahan-bahan yang biasa digunakan seperti
cabai Jepang kering, merica hitam, sansha (merica Jepang), kulit jeruk keprok,
wijen hitam dan putih dan serpihan rumput laut kering. Biasanya digunakan untuk
memberi rasa pada mi yang hambar seperti udon dan soba, makanan rebus atau
panggang lainnya.
Shoyu (soy sauce)
Kecap Jepang dibuat dari kacang kedelai dan gandum yang
difermentasikan. Warnanya cokelat tua. Shoyu sudah berkembang sejak abad ke-16.
Shoyu dibuat dengan cara merebus kacang kedelai, menghancurkannya, menambahkan
air garam dan rice kouji. Campuran ini kemudian direbus lagi hingga mengental
menghasilkan ekstrak cairan itulah shoyu. Karena shoyu bisa bertahan lama,
simpan dalam lemari pendingin untuk mempertahankan rasanya
Masakan Jepang menggunakan lima bumbu dasar, yaitu garam,
gula, cuka, shoyu dan miso. Meski begitu, seperti juga masakan lain, ada
berbagai bumbu lain untuk memperkaya rasa. Ternyata selain memberikan aroma
atau rasa yang khas, bumbu-bumbu tersebut juga berguna untuk menjaga kesehatan
dan pengawet alami. Tak heran orang Jepang tidak ragu menyantap makanan mentah
karena bumbu-bumbu tersebut.
Sumber:
Smith, Fiona.2004. Sushi dan Miso Mudah Saji 26 Resep Kilat.Diterjemahkan oleh:Cahyani.Jakarta:Erlangga.
Iboe, Dua Katering.2012.Menu Katering Lunch Box Ala Jepang Bujet Rp 15 Ribuan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
https://www.facebook.com/sushiteiindonesia
Sumber:
Smith, Fiona.2004. Sushi dan Miso Mudah Saji 26 Resep Kilat.Diterjemahkan oleh:Cahyani.Jakarta:Erlangga.
Iboe, Dua Katering.2012.Menu Katering Lunch Box Ala Jepang Bujet Rp 15 Ribuan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
https://www.facebook.com/sushiteiindonesia
Share This :
0 comments:
Post a Comment