Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Sunday, June 23, 2013

Kodomo no Uta (子供の歌)

Pada bahasan kali ini, saya akan membagi pengetahuan mengenai salah satu Kodomo no Uta di Jepang. Kodomo no Uta sendiri dapat kita artikan sebagai lagu anak-anak. Kalau lagu anak-anak di Indonesia, kita semua pasti sudah kenal seperti Balonku Ada Lima, Pelangi-Pelangi dan masih banyak lagi. Namun, anak-anak Indonesia zaman sekarang, hampir tak mengenal lagu-lagu tersebut.

Nah, bagaimana di Jepang? Berbeda dengan Indonesia, di Jepang, lagu-lagu anak-anak terus dipertahankan hingga generasi ke generasi, contohnya seperti  Otsuki-sama Ikutsu (Bulan, Berapakah Usiamu), Ichiban Boshi Mitsuketa (Kutemukan, Bintang Pertama), Zuizuizukkorobashi, Kagome (Burung dalam Sangkar) dan Tooryanse (Biarkan Kami Lewat). Meski irama lagu anak-anak ini tergolong simple dengan lirik lagu yang pendek, lagu -lagu tersebut mengandung bahasa puitis dengan makna yang sangat dalam.

Lagu Anak Jepang yang akan saya bahas kali ini adalah Tooryanse (通りゃんせ).



Tooryanse termasuk dalam warabe uta, yaitu lagu anak tradisional Jepang yang dinyanyikan sambil melakukan permainan tradisional. Lagu Tooryanse ini sendiri juga dipakai oleh rambu lalu lintas Jepang untuk menandakan saat yang aman untuk menyeberang.

Kanji Romaji Terjemahan

通りゃんせ
通りゃんせ
ここはどこの
細通じゃ
天神さまの
細道じゃ
ちっと通して
下しゃんせ

御用のないもの
通しゃせぬ
この子の七つの
御祝いに
御札を納めに
参ります
行きはよいよい
帰りは怖い
怖いながらも
通りゃんせ
通りゃんせ

Tōryanse,
tōryanse
Koko wa doko no
hosomichi ja?
Tenjin-sama no
hosomichi ja
Chitto tōshite
kudashanse

Goyō no nai mono
tōshasenu
Kono ko no nanatsu no
oiwai ni
O-fuda wo osame ni
mairimasu
Iki wa yoi yoi,
kaeri wa kowai
Kowai nagara mo
Tōryanse,
tōryanse

Biarkan kami lewat,
biarkan kami lewat
Kemana jalan sempit
ini menuju?
Ini adalah jalan sempit
ke Kuil Tenjin
Tolong biarkan
kami lewat

Orang yang tak berusaha
tak akan diizinkan lewat
Anak ini sekarang,
berusia tujuh tahun
Kami datang,
membawa persembahan kami
Masuk mungkin mudah,
tetapi pulang akan menakutkan
Sangat menakutkan pun,
Biarkan kami lewat,
biarkan kami lewat

Cara memainkan Tooryanse:

Sambil menyanyikan Tooryanse, dua orang anak saling berhadap-hadapan dan tangan mereka saling berhubungan membentuk sebuah lengkungan untuk membuat semacam gerbang pemberhentian sedangkan anak-anak lain yang tersisa berbaris memutar sambil satu per satu melalui gerbang itu. Anak yang kebetulan berada di bawah lengkungan saat lagu selesai dimainkan maka ia akan tertangkap!


Entah mengapa saya merasa kalau lirik Tooryanse ini sedikit menyeramkan. Bagian lagu ini yang terasa menyeramkan adalah

行きはよいよい, 帰りは怖い (Iki wa yoi yoi, kaeri wa kowai)
Masuk mungkin mudah, tetapi pulang akan menakutkan

Di dalam benak saya terbayang sebuah tempat menakutkan yang menjadi perbatasan antara manusia dan alam gaib. Masuk mungkin gampang, tetapi keluar akan sangat menakutkan.
Mengapa orang Jepang membuat lirik-lirik menyeramkan seperti ini untuk anak-anak? Menurut pendapat saya, orang Jepang menginginkan anak-anak mereka yang mendengar lagu-lagu seram semacam ini menjadi tidak takut lagi karena sudah terbiasa mendengarnya sejak kecil.

Ada yang sadar permainan Tooryanse ini mirip dengan apa? Waktu masih kecil, saya pernah memainkan permainan semacam ini di Kalimantan, judulnya "Ular Naga". Namun sepertinya permainan ini memiliki nama dan lirik lagu yang berbeda pula untuk setiap daerah.
Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk pemain yang menjadi gerbang dan dinyanyikan pada saat barisan bergerak melingkar atau menjalar.

-Ular Naga-
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang


Ternyata, permainan tradisional anak-anak di Jepang mirip dengan permainan tradisional di Indonesia, ya. Permainan Tooryanse ini juga mirip dengan permainan tradisonal orang Barat berjudul "London Bridge is Falling Down". Namun, sayangnya, permainan tradisional Indonesia ini sudah mulai hilang. Jarang sekali saya melihat anak-anak zaman sekarang memainkan permainan-permainan tradisonal. Perubahan teknologi dan informasi yang cukup pesat, menyebabkan anak-anak zaman sekarang lebih betah untuk tinggal di dalam rumah daripada bermain di luar. Kita seharusya terus menerus mengajarkan kepada generasi selanjutnya mengenai lagu-lagu anak tradisional agar lagu-lagu ini dapat terus hidup dan menjadi kenangan akan masa kecil kita.

Sumber:
Aoto, Yasuo. Nippon: The Land and Its People. 1984. Tokyo, Japan: Nippon Steel, pp309.
http://kagura-sohma.blogspot.com/2011/07/lagu-anak-anak-tradisional-jepang-yang.htm

Share This :

1 comment:

  1. TRADING ONLINE
    BROKER AMAN TERPERCAYA
    PENARIKAN PALING TERCEPAT
    - Min Deposit 50K
    - Bonus Deposit 10%** T&C Applied
    - Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover

    Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com

    ReplyDelete

 

Total Pageviews

Flag Counter

free counters

My Blog List

Followers